Visiting a waterfall, especially on a hot sultry day, can be a favorite way to spend a day. You get in your car, drive for miles, then get out and walk the remainder of the way to a waterfall. Civilization has cleared and marked a pathway for you and the many thousands like you who have come to enjoy these named landmarks. Rarely do you get to enjoy the natural beauty of one by just stepping out into your own backyard. Behind my house, barely noticeable, is a trail leading through the woods to a waterfall. The trail is narrow but well worn.
Any shrubbery that would have grown has been trampled down and all that is left is a very narrow path, overhung with branches from the trees that mark its sides. As I start down the trail, I begin to feel the trees closing around me until the house can no longer be seen. I follow the trail to where it stops at the creek's edge, approaching quietly so as not to disturb any of the wild creatures that has come to enjoy the cool fresh water. I gently cross over the creek using the stones, which show the wear of several previous crossing, so that I can have full view of the creek and the beauty it possesses. I can hear the rush of the water long before I see the falls.
</div> <div jsname="WJz9Hc" style="display:none">Mengunjungi air terjun, terutama pada hari gerah panas, bisa menjadi cara favorit untuk menghabiskan hari. Anda mendapatkan dalam mobil Anda, mendorong untuk mil, kemudian keluar dan berjalan sisa jalan ke air terjun. Peradaban telah dibersihkan dan ditandai jalur untuk Anda dan ribuan seperti Anda yang telah datang untuk menikmati landmark bernama. Jarang Anda bisa menikmati keindahan alam satu dengan hanya melangkah keluar ke halaman belakang Anda sendiri. Di belakang rumah saya, hampir tak terlihat, adalah jejak terkemuka melalui hutan untuk air terjun. Jejak sempit tapi baik usang.
Setiap semak-semak yang akan tumbuh telah diinjak-injak dan semua yang tersisa adalah jalan yang sangat sempit, juluran dengan ranting-ranting pohon yang menandai sisi-sisinya. Saat aku mulai menuruni jalan setapak, aku mulai merasakan pohon menutup sekitar saya sampai rumah tidak bisa lagi dilihat. Aku mengikuti jejak ke tempat itu berhenti di pinggir sungai ini, mendekati diam-diam agar tidak mengganggu salah satu makhluk liar yang telah datang untuk menikmati air bersih dingin. Aku lembut menyeberang sungai dengan menggunakan batu, yang menunjukkan memakai beberapa persimpangan sebelumnya, sehingga saya dapat memiliki pandangan penuh sungai dan keindahan yang dimilikinya. Aku bisa mendengar gemericik air jauh sebelum saya melihat air terjun.</div> <div class="show-more-end">